Pressure Washervote

Zelensky Bersikeras Bertemu Putin: Antara Legitimasi, Ketakutan, dan Harapan Perdamaian

 

 

 

Upaya Mempertahankan Legitimasi di Tengah Kontroversi

 

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dikabarkan ngotot ingin bertemu langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, dorongan ini muncul karena Zelensky ingin menegaskan kembali legitimasinya sebagai pemimpin Ukraina, terutama setelah masa jabatannya berakhir pada Mei 2024. Dengan tidak diadakannya pemilu baru karena alasan darurat militer, Moskow menyatakan bahwa kekuasaan sah kini berada di tangan parlemen Ukraina.

 

 

 

Ketakutan Akan Dilupakan oleh Barat

 

Zakharova juga menyebut bahwa Zelensky didorong oleh rasa takut yang besar akan dilupakan dan disingkirkan oleh Barat. Ia menilai bahwa Zelensky berusaha tetap relevan di mata dunia internasional dan tidak ingin kehilangan dukungan global. “Saya pikir ia sudah tidur dengan kamera web,” ujar Zakharova secara satir, menggambarkan betapa intensnya Zelensky menjaga eksistensinya di media.

 

 

 

Pertemuan Sebagai Syarat Perdamaian

 

Zelensky telah berulang kali menyatakan bahwa pertemuan dengan Putin adalah prasyarat untuk perdamaian. Meski Kremlin menyatakan bahwa pertemuan semacam itu bisa terjadi setelah negosiasi diplomatik mencapai titik tertentu, Putin sendiri meragukan legitimasi Zelensky untuk menandatangani perjanjian yang mengikat. Meski demikian, Putin menyatakan kesediaannya untuk bertemu, asalkan Ukraina mempercayakan proses negosiasi kepada Zelensky.